Polibatam dan KND RI Jalin Kerjasama untuk Wujudkan Kampus Inklusif dan Ramah Disabilitas

BATAM – Politeknik Negeri Batam (Polibatam) bekerja sama dengan Komisi Nasional Disabilitas (KND RI) untuk meningkatkan aksesibilitas dan pemberdayaan bagi penyandang disabilitas di lingkungan kampus. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) berlangsung pada 4 November 2024 di Gedung Technopreneur lantai 3 Polibatam, dengan tema “Upaya Peningkatan Aksesibilitas dan Pemberdayaan Penyandang Disabilitas di Perguruan Tinggi – Menuju Kampus yang Inklusif dan Ramah Disabilitas.”

Acara ini diawali dengan registrasi peserta, disusul dengan pembukaan oleh MC yang menyambut hangat akademisi, mahasiswa, dan perwakilan organisasi disabilitas yang hadir. Dalam sambutannya, Direktur Polibatam, Ir. Bambang Hendrawan, ST., MSM., CIPMP., CISCP., menegaskan komitmen Polibatam untuk menciptakan kampus yang ramah bagi penyandang disabilitas. “Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain untuk membangun lingkungan pendidikan yang benar-benar inklusif,” ujar Bambang.

Sesi utama disampaikan oleh Dr. Rachmita Maun Harahap, ST., M.Sn., Komisioner Komisi Nasional Disabilitas, yang menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan kampus yang inklusif bagi penyandang disabilitas. Dalam paparannya, Dr. Rachmita mengulas berbagai tantangan, seperti stigma sosial, infrastruktur yang belum sepenuhnya aksesibel, serta keterbatasan tenaga pendidik yang terlatih dalam mendukung mahasiswa disabilitas.

Untuk mengatasi tantangan ini, Dr. Rachmita menyarankan beberapa langkah penting, antara lain pelatihan dosen dan staf, kerja sama lintas sektor dengan pemerintah dan organisasi disabilitas, serta pemanfaatan teknologi asistif untuk mendukung mahasiswa dengan disabilitas sensorik dan fisik. Ia juga mendorong adaptasi kurikulum dan metode pembelajaran inklusif yang mampu memenuhi kebutuhan beragam mahasiswa.

Antusiasme peserta terlihat dalam sesi tanya jawab, di mana mereka mengajukan pertanyaan seputar penerapan aksesibilitas di kampus mereka. Dr. Rachmita memberikan solusi praktis dan berbagi pengalamannya dalam advokasi hak penyandang disabilitas.

Menutup acara, MC menggarisbawahi pentingnya komitmen dari berbagai pihak dalam mewujudkan kampus yang setara bagi penyandang disabilitas. Dr. Rachmita mengingatkan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membuka akses pendidikan yang adil bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.

Diharapkan, kegiatan ini menjadi langkah awal bagi perguruan tinggi di Indonesia untuk menerapkan kebijakan yang mendukung aksesibilitas, pelatihan tenaga pendidik, pengembangan infrastruktur aksesibel, dan adaptasi kurikulum. Langkah-langkah konkret ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang setara dan inklusif bagi seluruh mahasiswa.

#Polibatam #HumasKerjasamaPolibatam #KampusPBL #KampusCDIO #KND #KampusInklusif