Polibatam Ajak Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Mengenal Lebih dekat Budaya Melayu
POLIBATAM-Kampus Politeknik Negeri Batam (Polibatam) menggelar kegiatan Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2023 di gedung Lembaga Adat Melayu (LAM), Sabtu 9 September 2023 untuk mengenal berbagai kebudayaan Melayu. Kegiatan ini diikuti sebanyak 128 mahasiswa dari kampus negeri hingga swasta se-Indonesia yang tergabung di program PMM di kampus Polibatam.
Pada acara ini sebagai narasumber talkshow Kepala Bidang (Kabid) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Muhammad Zen menjelaskan, sepuluh unsur Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yang disusun Pemerintah Kota (Pemko) Batam terdiri dari tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat dan olahraga tradisional.
Zen juga menjelaskan tentang tulisan Arab Melayu. Buku bertuliskan Arab Melayu ini bercerita tentang kisah Sang Nila Utama seorang pangeran yang merupakan pendiri Temasek atau Singapura.
Disbudpar Kota Batam menyampaikan cerita Mak Yong, sebagai informasi Mak Yong suatu seni teater tradisional yang begitu lekat di telinga orang-orang Melayu. Dalam pertunjukannya, Mak Yong banyak menceritakan tentang kehidupan istana, lengkap dengan pesan moral yang hendak disampaikan.
Tak hanya di Batam dan Bintan, seni Mak Yong ternyata juga ada di Malaysia, tepatnya di Kelantan. Selain itu, seni ini juga pernah dimainkan di Thailand, tepatnya di Kota Pattani, yang merupakan kota paling selatan di Thailand dan berbatasan dengan Malaysia. Bedanya, Mak Yong di dua negara tersebut penarinya tanpa mengenakan topeng.
Dalam pementasannya, Mak Yong menyesuaikan dengan daerah masing-masing. Dalam pertunjukkannya, biasa mengandung cerita hiburan, memberi pesan dan sebagainya. Khusus Mak Yong di Batam, penampilan mereka mengusung konsep hiburan, lebih kocak sehingga membuat penonton senang dan tertawa. Cerita Mak Yong selalu berkisah tentang kehidupan istana dan kerajaan. Seperti, cerita raja-raja, permaisuri, tuan putri, putri mahkota yang ditimpa musibah dan biasanya berakhir dengan kemenangan melalui perjuangan,” terang Zen.
Kepala Dinas (Kadis) Disbudpar Batam, Ardiwinata mengatakan, Batam memiliki banyak tradisi budaya yang menarik untuk diketahui. Kegiatan ini sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemajuan Kebudayaan Melayu.
“Perihal budaya ada hal yang perlu diketahui masyarakat yakni pemajuan dan pelestarian. Acuannya dari sepuluh PPKD (Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa),” kata Dato’ Ardi.
Wujud dari pelestarian tersebut yakni upaya untuk mempertahankan supaya budaya tetap sebagaimana adanya. Sedangkan pemajuan sebagai upaya meningkatkan ketahanan budaya melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
Dosen Polibatam yang menjadi Pembimbing Modul Nusantara Slamet Subagio menyebutkan, kegiatan ini diikuti 128 mahasiswa PMM dari kampus negeri dan swasta se-Indonesia.
“Terima kasih atas sambutan dari LAM Kota Batam dan Disbudpar Kota Batam. Ia berharap lewat kegiatan ini, mahasiswa lebih memahami budaya seluruh Indonesia. Batam memiliki budaya yang bagus,” tutur Slamet.
Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2023 diikuti mahasiswa selama satu semester atau enam bulan. Kegiatan itu meliputi kegiatan pembelajaran dikampus, sesi Kebhinekaan, kontribusi sosial, refleksi dan inspirasi dan kegiatan di LAM ini merupakan sesi Kebhinekaan.
Semoga dengan kegiatan ini selain belajar secara akademis para peserta PMM di Polibatam juga mempelajari budaya-budaya Melayu di kota Batam dan bisa membagikan pengalaman ini kepada teman-teman dan semakin menumbuhkan rasa cinta kepada budaya bangsa Indonesia.
Salam Polibatam
#Polibatam #HumasPolibatam #KampusPBL #PMMPolibatam2023