Konsorsium Politeknik Se-Kepri Luncurkan Pelaksanaan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Inovasi Berbasis Potensi Daerah Di Kepulauan Riau
POLIBATAM-Konsorsium Politeknik Se-Kepulauan Riau (Kepri) melaksanakan Peluncuran dan Diskusi Terpumpun Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah di Kepulauan Riau pada hari ini Selasa 3 Oktober 2023 di Auditorium kampus Politeknik Negeri Batam, Batam Center. Konsorsium Politeknik Se-Kepri ini terdiri dari: Politeknik Negeri Batam (PTV Pengampu), Politeknik Pariwisata Batam, dan Politeknik Bintan Cakrawala. Acara diawali dengan hiburan tari persembahan “Sekapur Sirih”, yang merupakan tarian tradisional Kepulauan Riau yang umumnya dipentaskan untuk menyambut tamu agung.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Pemerintah Provinsi Kepri yang diwakilkan kepada Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Dr. H. T. S. Arif Fadillah, S.Sos., M.Si. Acara dihadiri oleh para wakil walikota/bupati di Kepri, sekretaris daerah di Kepri, Para Direktur Politeknik Se-Kepri, Pimpinan perwakilan dari dunia usaha/industri/asosiasi/komunitas, Kepala SMK di Kepri, Ketua MKKS SMK Provinsi Kepri, dan media massa ternama di Kepri. Turut juga memberi sambutan dalam acara ini, Dr. Wardani Sugiyanto, M.Pd., Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Dr. Wardani Sugiyanto, M.Pd, mengatakan bahwa momentum pendidikan vokasi untuk ambil andil dalam pembangunan ekonomi daerah diperkuat dengan hadirnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Melalui Perpres ini, terbentuklah Strategi Nasional Pendidikan dan pelatihan Vokasi, serta Tim Koordinasi Nasional Vokasi Nasional (TKNV) dan Tim Koodinasi Vokasi Daerah (TKDV). Kini, vokasi tidak hanya digerakkan oleh kebijakan pusat, tetapi juga oleh Pemerintah Daerah dan Kadin Daerah. Salah satu yang menjadi poin pada transformasi ini adalah dengan mengubah pendekatan dari supply driven menjadi demand driven. Pendidikan vokasi pun kini tengah mengalami transformasi. Semangat transformasi ini ditandai dengan Merdeka Belajar, di mana peserta didik kini lebih leluasa untuk memperoleh pembelajaran yang tidak terbatas hanya di ruang kelas, tetapi juga melalui berbagai pengalaman di luar kelas, bahkan langsung di dunia kerja, misalnya melalui PjBL, magang, dsb.
Kepri memiliki kekayaan alam dan sumber daya maritim yang luar biasa. Namun, tantangan di daerah ini adalah bagaimana mengoptimalkan potensi tersebut dengan tenaga kerja yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri. Menyikapi hal tersebut, Uuf Brajawidagda, Ph.D., Direktur Politeknik Negeri Batam sekaligus Plt. Direktur Mitras Dudi menambahkan, “Kami melihat adanya gap antara lulusan pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan, dengan tuntutan dunia industri di Kepri. Untuk itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) memberikan mandat kepada 20 konsorsium politeknik di seluruh Indonesia, termasuk Konsorsium Politeknik se Kepri untuk menjalankan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah di Provinsi Kepulauan Riau ini.” Program ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk mengatasi ketidakselarasan tersebut.”
Ketua Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Kepri, Sudra Irawan, S.Pd.Si, M.Sc., mengemukakan, “Kami ingin mengidentifikasi aktor kunci, potensi, keunggulan, serta inovasi daerah yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Kepri. Selain itu, kami juga ingin melihat bagaimana pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di Kepri di masa mendatang. Ada 8 tahapan utama yang dilakukan dalam program ini yaitu studi literatur, diskusi terpumpun pertama sekaligus peluncuran program,analisis data awal yang telah didapatkan dari diskusi terpumpun pertama, diskusi terpumpun kedua di Bintan, survei dan kunjungan lapangan ke 7 kota/kabupaten di Kepri, analisis data akhir dan membuat pemodelan dengan menggunakan metode forsight dan metode sistem dinamik (system dynamic), selanjutnya menyusun policy brief yang merupakan hasil analisis dari riset workforce planning dan innovation planning, terakhir diskusi terpumpun ketiga/penutup dengan mengundang stakeholder yang terlibat untuk menyampaikan dan mendiskusikan hasil policy brief. Kami percaya, dengan kolaborasi semua pihak, kita dapat memberikan solusi terbaik bagi pembangunan sumber daya manusia di Kepri”.
Pada kesempatan ini juga dilaksanakan Penandatanganan MoU antara Konsorsium Politeknik Se-Kepri (Politeknik Negeri Batam, Politeknik Pariwisata Batam, dan Politeknik Bintan Cakrawala) dengan beberapa pemerintah daerah yaitu Pemerintah Kabupaten Karimun, Pemerintah Kota Tanjungpinang, Pemerintah Kabupaten Bintan, Pemerintah Kabupaten Lingga, dan Pemerintah Kabupaten Anambas. MoU meliputi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang teknologi, ekonomi, sosial budaya, pariwisata serta bidang-bidang lain yang dibutuhkan. Selain itu, juga terkait penyediaan tenaga ahli dan tenaga teknis dalam melakukan kajian dan pendampingan program pembangunan daerah serta pelayanan publik, mendorong terwujudnya pengembangan potensi daerah wilayah dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur sipil negara.
Setelah acara peluncuran, dilanjutkan tari kreasi dari Siswa SMK Multistudi High School Batam, kemudian diteruskan acara diskusi terpumpun yang menghadirkan Narasumber dari Badan Perencanaan Penelitian Pengembangan (Barenlitbang) Provinsi Kepri, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kepri (DPMPTSP) Provinsi Kepri, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kepri, dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kepri. Diskusi terpumpun tersebut menjadi suatu sarana bagi berbagai stakeholder yang terlibat untuk berbagi data, pengetahuan, dan pengalaman dalam usaha untuk menciptakan model ekosistem yang sinergis di daerah Kepri
Pada sesi diskusi terpumpun, Raymond Rayendra Elven, S.Si, M.A., M.S.E dari Badan Perencanaan Penelitian Pengembangan (Barenlitbang) Provinsi Kepri, menyampaikan Insight sektor unggulan berdasarkan lapangan usaha di Kepri pada tahun 2023-2028, Insight sektor Potensial berdasarkan lapangan usaha di Kepri, ketersediaan inovasi yang dimiliki daerah beserta kegunaannya berdasarkan sektor prioritas di daerah/wilayah, dan rencana inovasi daerah untuk periode jangka pendek (1 tahun), menengah (3 tahun), dan jangka panjang (5 tahun).
Risma Rini, S.STP., M.Pub dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kepri (DPMPTSP) Provinsi Kepri, menguraikan tren dan insight tingkat pertumbuhan dan investasi berdasarkan sektor usaha di Kepri 5 ke belakang, tren dan insight target/rencana investasi berdasarkan sektor usaha di Kepri 5 tahun ke depan, tren dan insight faktor internal dan eksternal yang menjadi pemicu naik/turunnya tingkat investasi di Kepri, dan tren dan insight perizinan atau kebijakan daerah/nasional yang mempersulit/mempermudah investasi di Kepri.
Dewi Mulyani, SKM, M.Kes, M.Ak, dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kepri, menyampaikan tren dan insight tingkat pengangguran di Kepri berdasarkan sektor usaha yang terjadi 5 tahun ke belakang, tren dan insight penyerapan tenaga kerja di Kepri berdasarkan sektor usaha yang terjadi 5 tahun ke belakang, tren dan insight pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di Kepri berdasarkan sektor usaha, prediksi kebutuhan tenaga kerja (jumlah dan jenis keahliannya) di 5 tahun ke depan, faktor internal dan ekternal yang menjadi penyebab tren keterserapan/pemenuhan tenaga kerja di Kepri yang terjadi 5 tahun ke belakang, saran perbaikan sebagai solusi permasalahan terkait pengangguran/ penyerapan/ pemenuhan tenaga kerja di Kepri ke depannya, dan rencana pemenuhan tenaga kerja di Kepri untuk periode 5 tahun ke depan.
Dr. Suyono Saputra, dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kepri, menyampaikan tren dan insight pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di Kepri berdasarkan sektor usaha, tren dan insight kebutuhan tenaga kerja (jumlah dan keahlian) per sektor industry, prediksi kebutuhan tenaga kerja (jumlah dan jenis keahliannya) di masa yang akan datang, tren dan insight Soft skills/core skills yang diharapkan industri di Kepri, tren dan insight Daerah/Wilayah Critical Occupation List dan prediksi yang akan datang, tren dan insight faktor internal dan ekternal yang menjadi penyebab tren keterserapan/pemenuhan tenaga kerja di Kepri yang terjadi sebelum ini, saran perbaikan sebagai solusi permasalahan terkait pengangguran/ penyerapan/ pemenuhan tenaga kerja di Kepri ke depannya, dan rencana pemenuhan tenaga kerja di Kepri untuk periode 5 tahun yang akan datang.
Pada acara ini juga dipamerkan produk vokasi dari 3 Politeknik dan 4 SMK yang ada di Kepri. Polibatam menampilkan produk robot, produk animasi, dan kapal. Politeknik Bintan Cakrawala menampilkan produk paket pariwisata. SMKN 2 Batam menampilkan produk roti, keripik pisang, keripik buah naga, jamu, manekin sanggul nusantara, nail art, batik ranga (dalam bentuk pakaian jadi mama papa dipajang di manekin), dan tanjak set. SMKN 4 Batam menampilkan produk teknik kimia (sabun cuci tangan, carbol, sabun transparan dan cuci piring), dan produk grafika. SMKN 5 Batam menampilkan produk robot, mesin CNC dan bubut, sketch kapal manual dan digital
Adapun Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah merupakan program riset yang diselenggarakan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek dengan pendanaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Program ini merupakan grand design riset pengembangan di daerah/wilayah dalam kurun waktu 3 tahun mengacu pada potensi dan keunggulan di daerah serta agenda prioritas pembangunan daerah tersebut. Tujuan dari program itu yakni mensinergikan kemitraan dan penyelarasan antar satuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan di daerah untuk menghasilkan policy brief yang berisi workforce planning dan innovation planning guna menghasilkan klaster inovasi berbasis potensi atau kebutuhan daerah, kemudian menghasilkan inovasi model/produk/desain/sistem yang dibutuhkan bagi pengembangan sektor prioritas daerah.
Metode analisis yang digunakan untuk menghasilkan policy brief adalah metode Foresight. Metode foresight adalah pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi tren masa depan, mengantisipasi perkembangan yang mungkin terjadi, dan merumuskan strategi untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa mendatang. Analisis ini ditujukan untuk meramu semua hal yang ada (data yang diperoleh, pendapat-pendapat dan masukan-masukan yang diperoleh selama diskusi terpumpun, serta perencanaan jangka panjangnya) menjadi beberapa skenario strategi kebijakan ke depannya.
#Polibatam #HumasPolibatam #KampusPBL #MitrasDudi #PemprovKepri